image

Kebutuhan Cairan Tubuh & Fungsi Ginjal

Pada orang dewasa cairan tubuh manusia 50-60% dari berat badan. Dari persentase (50-60%) tersebut 40%nya cairan berada di intra seluler (di dalam tubuh).

 

Keseimbangan Cairan Tubuh

Kebutuhan cairan 40-50 ml/ KgBB/ 24jam, pengeluaran cairan (urine) : 1-2ml/ KgBB/ Jam

Selain dari minuman, pemasukan cairan tubuh juga dapat diperoleh dari makanan dan buah-buahan/ sayur-sayuran.

Selain pengeluaran cairan melalui urine (air seni), pengeluaran cairan pada tubuh manusia juga dapat melalui penguapan, kulit, dan feses saat buang air besar (BAB). Namun jumlah pengeluaran tersebut bergantung dari aktivitas dan metabolisme setiap orang.

 

Fungsi Ginjal

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh penting yang berfungsi mempertahankan komposisi darah dengan mencegah penumpukan produk limbah, mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga kestabilan kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan fosfat, mengontrol tekanan darah, dan sel darah merah serta menghasilkan hormon dan enzim yang membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan tekanan  darah yang sehat serta menjaga agar tulang tetap kuat.

 

Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine (air seni). Ginjal juga menghasilkan enzim renin, yang menjaga tekanan darah dan kadar garam, hormon eritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, dan bentuk aktif vitamin D, yang diperlukan untuk kesehatan tulang.

 

Tanda dan gejala yang berhubungan dengan penyakit ginjal biasanya sangat umum (dan dapat dilihat pada penyakit lain juga).

› Tekanan darah tinggi
› Perubahan volume urin dan jumlah buang air kecil per hari
› Adanya darah dalam urin;
› Kelemahan dan gangguan tidur
› Kehilangan selera makan
› Sakit kepala
› Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
› Gatal
› Mual dan muntah
› Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, serta kelopak mata bengkak saat bangun pagi

 

Pencegahan Penyakit Ginjal Kronis

Pencegahan Penyakit Ginjal harus dilakukan sejak dini

  • Pemeriksaan Kesehatan secara berkala (Medical Check up)
  • Pengendalian faktor resiko hipertensi merupakan langkah tepat dalam mencegah terjadinya penyakit gagal ginjal kronis.
  • Pengendalian faktor resiko diabetes menjaga kadar gula darah tetap normal
  • Pengendalian faktor resiko hypertensi penting untuk menjaga tekanan darah pada tingkat normal.
  • Rajin melakukan aktivitas fisik olahraga teratur, seperti berenang, berjalan, dan berlari, dapat membantu mengurangi stress
  • Minum 8-10 gelas air setiap hari
  • Dehidrasi  mengurangi aliran darah ke ginjal dan dapat merusaknya. Jadi, pastikan Anda minum banyak air  untuk menghindari dehidrasi. Anda juga dapat menanyakan kepada dokter Anda berapa banyak air yang harus Anda minum  per hari.
  • Menjaga berat badan ideal

Obesitas sendiri merupakan kondisi resiko yang berhubungan dengan gagal ginjal,

  • Dilarang Merokok

Merokok telah dilaporkan  mengurangi aliran darah ke ginjal. Ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal  dengan atau tanpa penyakit ginjal.

  • Periksa fungsi ginjal secara teratur

Pemeriksaan fungsi ginjal penting dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit ginjal sedini mungkin sehingga dapat ditangani secara efektif..

Tes darah berdasarkan kreatinin, urea, dan laju filtrasi glomerulus (GFR). Urinalisis dengan melihat kadar albumin atau protein.

  • Jangan minum obat pereda nyeri dalam waktu lama tanpa saran medis

Dosis tinggi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen telah terbukti  mengurangi  aliran darah ke ginjal dan dapat merusaknya.

Penyakit ginjal kronik dapat dideteksi secara dini, maka pengobatan dapat segera dilaksanakan, dengan demikian komplikasi akibat penyakit ini dapat dicegah. Jangan ragu segera konsultasikan pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Ginjal (Nefrologist) karena pengobatan sedini mungkin tentu hasilnya akan lebih baik.

 

Materi oleh: Pelayanan Dialisis RS Santo Borromeus